Pengalaman Mengerikan, Anakku Jadi Incaran Kuntilanak
Sepekan lalu, suara tangis bayi melengkapi keluarga ini. Begitu senangnya. Aku jadi seorang bapak. Hidup pun kian sempurna. Meski, untuk mengeluarkan anak pertamaku dari rahim ibunya harus melalui operasi. Tak mengapa. Asalkan, keduanya selamat. Uang bisa dicari. Begitu prinsipku.
Istriku melahirkan di sebuah rumah sakit di Lubukpakam, Deliserdang. Rumah sakit yang cukup dikenal masyarakat setempat. Untuk kenyamanan istri dan anakku, aku memesan ruang rawat inap yang bagus, kelas VIP.
Di hari pertama kelahiran anakku, ruang rumah sakit yang kami tempati masih ramai dikunjungi sanak saudara. Beberapa tetangga juga datang untuk memberi selamat.
Esoknya kami masih berada di rumah sakit. Kata dokter, istriku harus diopname karena kondisinya masih lemah. Aku manut. Tapi di malam kedua berada di rumah sakit, aku melihat penampakkan mahluk gaib. Menyeramkan. Terlebih saat tatapan matanya ke arahku.
Begini ceritanya. Malam itu, sekitar pukul 2 dinihari, aku masih terjaga. Maklumlah, menjadi seorang jurnalis begitu rentan dengan insomnia atau susah tidur. Sementara istri dan anakku sudah terlelap.
Begitu juga dengan kakakku yang sangat perhatian. Karena tak ada lawan bicara, aku jadi jenuh. Aku pun coba memejamkan mata. Tubuhku, kurebahkan di sofa. TV kumatikan, dan remotenya kuletak di atas lemari es. Kupaksa memejamkan mata.
Tapi, baru saja memejamkan mata, tiba-tiba aku mendengar suara TV. Benda itu nyala sendiri. Aku pun gusar. Aku yang awalnya tak begitu percaya dengan hal mistis, mendadak ketakutan. Apalagi saat sepasang mata ini melihat sosok wanita berjubah putih yang mendekati anakku. Rasa takut luar biasa. Tubuh ini seakan tak mampu kugerakkan.
Hanya kelopak mata yang sesekali berkedip. Mahluk halus yang lebih dikenal kuntilanak itu memandangi anakku. Dua tangannya yang berkuku panjang bergerak naik turun. Sepertinya, ia mengajak anakku bermain-main. Lalu, beberapa saat kemudian, kuntilanak itu memalingkan wajahnya ke arahku.
Wajahnya tertutup rambut. Begitu menyeramkan. Seketika itu pula aku terlelap, tak sadarkan diri. Tak lama. Sesaat kemudian aku terjaga. Aku melihat sosok gaib itu melayang meninggalkan kamar kami, menembus pintu.
Esoknya, penampakkan mahluk itu kembali kulihat. Saat itu sekitar pukul 01:00. Aku yang baru kembali dari beli makanan, melihat kuntilanak itu berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Pandangan matanya ke arah perawat yang mendapat tugas jaga.
Sejenak ia berhenti memandangi perawat yang tidur lelap, lalu kembali ke lorong dan menghilang menembus pagar besi. Pagar yang membatasi kamar rawat inap yang ada di lantai 2. Rasa takut kembali menghampiriku. Dengan secepat kilat aku masuk ke kamar.