Misteri Penampakan Hantu Mahasiswi Berbaju Merah
Pengalaman Lia di Jakarta ini mungkin akan mengingatkan rekan semesternya, jika mereka sempat baca kisah ini. Karena Hantu berbaju merah ini memang sangat dikenal dan sering mengganggu mahasiswa maupun dosen.
Aku teringat cerita tentang hantu mahasiswi berbaju merah di salah satu akademi sekretaris yang cukup kondang di kawasan Jakarta Timur. Waktu itu aku masih kuliah tingkat 2. Kudengar di kampusku itu terkenal dengan penghuni halusnya yang suka berwujud sbg mahasiswi berbaju merah.
Waktu pertama kali dengar julukan hantu tersebut dari kakak-kakak kelasku, aku tidak percaya. Sebab aku sudah sering ke toilet sendirian tapi tidak pernah ada hal-hal ganjil. Katanya hantu itu sering menampakan wujudnya ditoilet, diruang komputer yang letaknya di lantai tiga (lantai paling atas di kampusku) yang memang di pojok.
Konon menurut cerita, asal-muasal hantu tersebut adalah dari arwah salah satu mahasiswi kampus itu yang dulunya mati bunuh diri dengan terjun dari lantai tiga kampus tersebut karena ia ternyata hamil diluar nikah dan pacarnya tidak mau bertanggung jawab.
Suatu hari, sesaat setelah bel pergantian jam perkuliahan berbunyi, kulihat para mahasiswi yang mau pindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya ramai berteriak. Salah satu dari mereka menghampiri para mahasiswi dari kelasku yang baru saja akan menuju ruang belajar lainnya sesuai jadwal hari itu.
Aku lupa namanya. Tapi dulu aku tentu kenal dia, sebab dia sama-sama tingkat dua hanya beda kelas. Sebut saja Rita. Rita menghampiri aku dan teman-teman sambil nafasnya tersengal-sengal. "Hei-hei tunggu.!"
Salah seorang dari temanku menjawabnya dengan pertanyaan dan reaksi muka bingung "Kenapa kamu Rita, kok lari-larian gitu sih?" "Kamu tahu Bu Galih kan (Nama Samaran)? Itu lho dosen Bahasa Inggris, tahu kan?"
"Ya, jelas tahu dong. dia kan pernah ngajar kita juga ditingkat satu, kenapa dengan Bu Galih?" "Tadi Bu Galih pingsan." Serentak teman-teman sekelasku itu pada teriak kaget, mereka kira Ibu Galuh sakit. "Haa? Maagnya kambuh lagi ya?" teriak salah satu temanku.
"Bukan! Bukan itu! Tadi, sewaktu selesai mata kuliah Bahasa Inggris, setelah bel bunyi, semua anak kan keluar pindah ruangan, tapi kan kita-kita termasuk saya masih pada kumpul ramai diluar pintu kelas, si Vina itu melihat dari luar pintu, Ibu Galuh di dalam kelas ngomong sendirian, ngomongnya sambil bercanda-canda gitu.
Karena penasaran si Vina masuk lagi kedalam ruang kelas dimana Bu Galuh masih duduk dibangku tempat dosen ngajar, dan Bu Galuh masih terlihat asyik ngobrol seperti ada yang menemaninya ngobrol, sampai-sampai keberadaan Vina terabaikan.
"Bu, maaf Bu, bukan saya mau mengganggu, tapi sebenarnya Ibu tadi ngomong sama siapa sih?" Lalu Ibu Galuh menjawab dengan santai, "Kamu ini Vina, mengganggu saja. Sudah tahu Ibu sedang ngobrol dengan teman kamu! Kok kamu malah nanya sih." "Ngomong sama teman saya Bu?" "Iya, ini kan teman kamu, tadi kan dia sekelas dengan kamu ikut pelajaran saya, dan dia sedang menanyakan materi ujian semester nanti.
Nah, tadi itu Ibu sedang menerangkan materi apa saja yang biasanya keluar ujian nanti. Emangnya kamu tidak kenal sama dia Vin? Gimana sih sekelas kok sampai tidak kenal?" "Bu, tapi di kelas ini Cuma ada Vina sama Ibu saja lho. Aku tidak lihat siapa-siapa lagi selain aku sama Ibu." Setelah itu, Ibu Galuh langsung jatuh ke lantai. "Bruukk!" pingsan.
Kejadian itu sangat heboh. Ibu Galuh segera diangkat ramai-ramai oleh para mahasiswi ke kantor dosen. Para mahasiswi ramai berkumpul di depan ruang dosen kemudian disuruh bubar. Setelah Ibu Galuh siuman sepertinya ia diminta tidak menceritakan apapun tentang kejadian sebenarnya kepada siapapun di kampus itu oleh dosen-dosen. Mungkin khawatir para mahasiswi jadi ketakutan bila Ibu Galuh menceritakan hal yang sebenarnya.
Tapi memang sih aku juga sering banget dengar ada beberapa dosen kampus itu kalau sedang mengajar dikelas tiba-tiba ia marah seakan menegur mahasiswi yang tidak memperhatikan pelajarannya. Misalnya dosen mata kuliah Kesekretarisan dan dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, mereka paling sering diganggu oleh hantu cewek berbaju merah itu.
Saat dosen itu sedang menerangkan materi kuliah, tiba-tiba ia marah "Hei kamu itu sudah duduk paling belakang, ngobrol lagi! Kalau saya lagi menerangkan di depan perhatikan dong!" Lalu semua mahasiswi menengok ke arah barisan paling belakang, dan para mahasiswi yang duduk di barisan paling belakang jadi tengok kiri kanan sambil berujar. "Emang tadi siapa sih yang ngobrol? Perasaan kita dari tadi diam aja tu?"
Kejadian itu kerap terulang beberapa kali hingga akhirnya salah satu mahasiswi tersebut memberanikan diri bertanya ke dosen tersebut siapa mahasiswi yang sering ditegurnya ngobrol saat ia menerangkan materi di depan kelas. "Bu, siapa yang ngobrol? Dari tadi kita semua diam kok?" "Lho, itu teman kamu yang pakai baju merah yang duduk paling pojok di belakang!"
Semua mata mahasiswi memandang ke pojok dan kebetulan di barisan paling belakang tidak ada seorang mahasiswi pun yang memakai baju merah saat itu. Dan tentu saja itu membuat merinding para mahasiswi.
Dan bukan cuma itu saja kejadian aneh yang terjadi di kampus itu, ada juga kejadian-kejadian lainnya seperti waktu para mahasiswi sedang dalam masa ujian semester. Ada sekelompok mahasiswi yang hari itu kebagian jadwal harus ikut ujian komputer.
Jadwal ujiannya yang pertama adalah dari jam 07:00 hingga jam 09:00, jadi ada satu mahasiswi yang datang terlalu awal yaitu sekitar jam 06:00. Dan dia sudah duduk di luar ruang komputer tersebut untuk sekedar baca-baca bahan materi pelajaran komputer yang akan diuji sebentar lagi. Suasana pagi itu masih sepi. Tiba-tiba ada seorang mahasiswi pakai baju merah keluar dari ruang komputer itu.
Tentu saja si mahasiswi yang sedang duduk di luar tadi jadi heran. Dan dia langsung ke arah ruang komputer tersebut, tapi ketika ia mau masuk, ternyata pintunya dikunci. Lalu ia berniat ke ruang dosen untuk menemui dosen komputer untuk sekedar protes kenapa kunci ruang komputer itu diberikan ke mahasiswa berbaju merah tadi, padahal kan seharusnya menurut aturannya tidak seorangpun diperbolehkan masuk ke dalam ruang ujian tanpa izin dosen.
Karena ternyata dosen yang dicari tidak ada, si mahasiswi tersebut kembali duduk di luar ruang komputer di lantai tiga itu lagi. Tak beberapa lama dosen yang dimaksud muncul saat semua mahasiswi sudah ramai menunggu di luar ruangan untuk ujian. "Gimana sih Pak, ruangannya dikunci, tapi kuncinya boleh dikasihkan ke mahasiswi lain? Terus pakai dikunci lagi, takut kita bikin contekan di dalam ya Pak?"
Si dosen dengan heran menjawab. "Siapa bilang?, lha, saya saja baru datang! Saya tidak pernah kasih kunci ruangan ini kesiapapun. Apalagi inikan mau ujian" "Lho tapi pak, tadi pagi saya lihat sendiri ada mahasiswi keluar dari ruang ini.
Tapi waktu saya mau masuk, pintunya dikunci. jadi kupikir itu anak pasti dikasih kunci ruangan ini sama bapak" "Tidak mungkin! Kan kuncinya ada sama saya. dan saya aja datangnya hampir terlambat. Kamu ngigau kali." Si mahasiswi itu tidak jawab apapun. Ia cuma bingung saja dengan semua kejadian itu.