Munculnya Penampakan Hantu di Saat Makan Malam
Beberapa waktu yang lalu, koran ini diajak salah seorang warga Teritip Balikpapan Timur untuk mengunjungi sebuah rumah yang di bilangan Samarinda Sebrang. Tujuannya untuk melihat kondisi rumah yang menurut si pemilik, di dalamnya ditempati hantu. Perjalanan dari Teritip sampai Samarinda sebrang memakan waktu kurang lebih 4 jam.
Kondisi jalan yang kurang bersahabat, membuat perjalanan menjadi lambat. Tepat jam 3 sore, sampai ke tempat yang dituju. Berbagai barang antik, mulai dari anyaman sampai parabot rumah tangga ada di tempat tersebut. Suasana rumah yang sangat terpencil dari rumah yang lain, ditambah lagi posisi rumah yang bersebelahan dengan makam tua, menjadi pemandangan mistis tersendiri.
Karena waktu yang sudah beranjak malam, kami menginap di rumah tersebut. Pak Marwan, pemilik rumah sangat ramah menyambut kami, suasana rumah semakin ramai di saat kami ada di tempat itu. Walau rumah Pak Marwan belum terjangkau aliran listrik, akan tetapi nyala pelita penerang cukup untuk menerangi ruangan kami.
Sedang asyik-asyiknya bercerita, tiba-tiba dikejutkan dengan dentuman benda jatuh dari samping rumah. Kami sesaat terdiam, lampu senter yang aku bawa sinarnya diarahkan ke sumber suara. "Tidak ada apa-apa, mungkin dahan pohon patah," terang Pak Marwan. Beberapa saat kemudian istri dan anak Pak Marwan keluar membawa nasi lengkap dengan sayur dan lauk ikan bakar.
Karena meja kursi tidak cukup, akhirnya kami makan sambil duduk secara lesehan, memakai alas tikar daun. Kami pun makan bersama-sama, tak lupa semua keluarga Pak Marwan juga ikut bargabung, sungguh nikmat makan malam yang terjadi saat itu.
Sesaat kami makan, tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya dua sosok menakutkan di antara kami, hantu perempuan duduk di sebelah Pak Marwan, sedangkan yang satunya duduk di kursi samping sebelah kanan kami.
Dua sosok hantu itu lahap makan bersama kami, tanpa mempedulikan kami yang ada di tempat tersebut. Aku hentikan makan saat itu juga, terasa tanganku gemetar, rasa takut mulai aku rasakan, wajah perempuan itu sebagian tertutup rambut yang jatuh di depan wajahnya.
Kami benar-benar terusik dengan munculnya dua hantu di tempat itu. Aku lihat Bu Marwan membawa daun kelapa yang sudah kering, kemudian daun itu dibakar dan dikibaskan ke arah hantu itu, melihat kibasan api dari daun kelapa yang terbakar, hantu itu menghilang.
Suasana yang nyaman di tempat tersebut berubah menjadi tegang semanjak munculnya hantu-hantu itu. Malam semakin larut, suara orang jalan di luar rumah terdengar dengan sangat jelas, beberapa daun kelapa yang sudah kering telah disediakan di ruangan tamu, siap apabila suatu saat muncul kembali hantu-hantu itu.
Sambil menunggu rasa kantuk, kami mendengarkan kisah perjalan Pak Marwan bersama keluarga sampai tinggal di tempat tersebut, sesekali kami tertawa, begitu tertawa kami terhenti, terdengar suara tawa orang di atap rumah, siapa lagi kalau bukan hantu-hantu itu.
Setelah sekian lama kami mulai beranjak untuk tidur, kembali kami dikejutkan dengan hadirnya hantu anak kecil sedang bermain di atas. "Hantu apa lagi ini," suaraku terdengar. "Cepat nyalakan api," Pak Marwan berteriak, secepat kilat hantu itu menghilang dari pandangan kami.
Hampir menjelang pagi kami berjaga-jaga di rumah Pak Marwan. Untunglah kamera yang aku bawa sempat mengambil gambar hantu-hantu itu, harapanku dapat aku ditampilkan di koran ini. Barulah menjelang pagi, tidak dapat aku tahan rasa kantukku, aku baru terbangun pada saat jarum jam menunjukan pukul 09.00 pagi.
Masih terasa kehadiran hantu tadi malam di rumah itu, menurut cerita Pak Marwan, hantu-hantu itu muncul kadang pada saat makan malam atau sedang ada di rumahnya.
Hantu itu sebenarnya sepasang suami istri, yang tersesat saat masuk hutan dan tidak dapat mencari jalan keluar, akhirnya jatuh dari tebing dan berakhir dengan meninggal. Jasadnya ditemukan warga telah menjadi kerangka, sedang baju yang dipakai masih utuh semua.
Akhirnya kami pamitan dan tak lupa berterima kasih pada Pak Marwan untuk kembali ke Balikpapan. Bertemu dengan hantu tetap menjadi bahan tersendiri di dalam proses pembuatan cerita misteri.
Alhasil sesampai di rumah, pada saat proses foto mau ditransfer, semua hasil pemotretan yang ada di rumah pak Marwan hilang semua, sedang foto yang lainnya masih ada. Mungkin saja hantu-hantu itu tidak ingin dipublikasikan di media cetak.
Akan tetapi, biarlah hantu-hantu itu tetap pada alamnya dan berharap tidak mengganggu orang yang tinggal di lingkunggan keluarga Pak Marwan. Masih terbayang raut wajah hantu itu dalam benakku, sungguh sangat mengerikan dan menakutkan melihat hantu secara langsung.